Kisah Tukang Es dan Kecintaan Kepada Nabi Muhammad SAW

Pada suatu hari ada seorang tukang es yang belum pernah mengenal yang namanya maulid nabi, setiap hari dia berjualan es dari kampung ke kampung untuk menjual esnya namun es yang dijualnya hanya laku sedikit, pada suatu hari dia melihat ada banyak orang berkumpul di suatu masjid yang sedang mengadakan maulid dan dia putuskan untuk berdagang disitu (niatnya bukan untuk mengahdiri maulid akan tetapi hanya untuk menjual esnya saja) selesai acara maulid para jamaah membeli esnya sehingga habis semua dagangannya.

Besok harinya dia mencari lagi tempat yang mengadakan maulid, dengan niat yang sama yaitu hanya untuk menjual es bukan untuk mengadakan maulid. selesai acara esnya habis terjual. dan begitu seterusnya, hingga dia menyadari, sebenarnya apa yang sedang orang-orang itu lakukan yach? dalam hati dia bertanya. dia mencoba tidak hanya ingin menjual esnya tapi juga dia ingin tau apa itu maulid. hatinya mulai tersentuh dengan untaian kata yang indah dari maulid nabi Muhammad saw.

Keesokan harinya dia mencari lagi tempat yang mengadakan maulid untuk kali ini niatnya adalah menghadiri maulid nabi. begitu seterusnya, sampai suatu hari sehabis acara maulid nabi Muhammad SAW dia tidak menjual dagangannya akan tetapi membagikannya kepada jamaah yang menghadiri maulid. setiap hari dia mencari tempat yang mengadakan maulid dan membagikan dagangannya kepada para jamaah dan begitu seterusnya. sampai suatu ketika orang-orang bertanya kepada si tukang es “tukang es kenapa ente selalu memberikan es gratis emangnya ente ga rugi?” tukang es menjawab ” Saya ingin menghormati para tamu rasulullah tapi saya hanyalah tukang es, makanya saya kasih gratis es yang saya punya” kemudian dalam hati, dia berniat bahwa tahun depan dia ingin mengadakan maulid nabi di rumahnya, sudah dia putuskan. Kemudian setiap hari dia berdagang dan keuntungannya di bagi dua yang pertama untuk modalnya dan kedua untuk acara maulidnya.

Hari demi hari bulan demi bulan pun terlewati sampai tiba tepat di bulan maulid lagi tgl 12 Rabiul awal, kemudian dia persiapkan kebutuhan untuk acara maulid dengan membeli makanan dan buah-buahan dan dia juga siapkan makanan untuk 100 orang. sore harinya sehabis ashar dia dan pergi kerumah tetangga-tetangganya untuk mengundang acara maulid yang akan dilaksanakan di rumahnya, sehabis isya dia menunggu para jamaah tapi belum juga datang, sampai jam 9 malam belum juga datang sampai jam 11 malam pintu -pintu sudah mulai tertutup tapi jamaah belum juga datang. kemudian dia putuskan untuk mengadkan maulid bersama keluarganya saja yaitu 2 anaknya dan istrinya. di awali dengan pembacaan maulid Yaa Rabbi Shalli ala Muhammad Yaa Rabbi Sholli alaihi wasallim saat itu air mata mereka keluarga tukang es mulai menetes membasahi pipi. begitu seterusnya sampai pembacaan maulid pun air matanya turun begitu derasnya sambil dia berfikir bingung dalam hati, dia berusaha untuk mengundang para tamu rasulullah tapi tak ada satu pun yang datang. sampai pembacaan sholawat pun tiba dan berdiri, dia sudah tidak kuat lagi sambil menetesnya air mata dia membaca sholawat:

Yaa Nabi salam alaika Yaa Rasul salam alaika Yaa Habib salam alaika Yaa Rasulullah sholawatullah alaika. tiba-tiba datang ribuan orang kerumahnya dengan pakaian putih dan bersorban putih dan berbaris dan di ujung jalan rumahnya ada sesosok orang yang berkharisma, berwibawa dan dengan cahaya di wajahnya jalan menuju rumahnya kemudian si tukang es bertanya padanya “siapakan engkau wahai tuan? aku belum pernah melihat engkau wajahmu begitu bersinar terang dan tubuhmu sangat wangi apakah warga baru disini ?” Kemudian Nabi Muhammad SAW menjawab “Namaku selalu kau sebut-sebut dalam maulid dan sholawat, hatimu selalu menyebut namaku. diamanapun dan kapan pun. kerinduanmu pada ku membuat kamu cinta dengan diriku” kemudian si tukang es tersadar bahwa orang tersebut adalah nabi Muhammad SAW.

Subhanallah, selesai acara tersebut si tukang es menjadi begtu rindu dengan nabi Muhammad hingga dia jatuh sakit, karna sakitnya itu dan dia berwasiat kepada istri dan kedua anaknya bahwa setiap tahun rumahnya harus mengadakan maulid walaupun kecil-kecilan.
Subhanallah cerita tukang es benar-benar membuat saya terharu jujur saat waktu saya mendengarkan ceramah tantang tukang es ini air mata saya langsung keluar, dalam penulisan artikel ini pun air mata saya pun ingin bercucuran keluar ingin rasanya saya menangis sekeras-kerasnya tak sanggup saya menulis artikel ini. begitu sedihnya kisah tukang es ini dengan kecintaan kepada Rasulullah sampai Allah membukakan sebuah keghaiban sehingga Rasullah SAW datang ke rumah tukang es tersebut. Semoga kisah ini bisa dijadikan teladan untuk kita semua. Aamiin.. (ISNU)

Sumber: Facebook Habib Yahya Assegaf

0 komentar:

Posting Komentar