Pemuda NU Harapan Bangsa



Pemuda adalah acuan baik buruknya Negara di masa yang akan datang, pemuda juga yang akan memberikan inovasi penting dalam pembangunan suatu bangsa yang benar – benar tangguh dalam mengikuti perkembangan zaman. Pemuda dikatakan sukses dikala ia mampu menciptakan sesuatu yang berharga untuk dimanfaatkan orang lain , bisa menjadi teladan bagi orang lain dan bisa menempatkan sesuatu sesuai dengan kapasitasnya. Sumbangan penting dari pemuda amat diperlukan demi kemajuan bangsa Indonesia, tidak hanya dari segi intelektualitasnya akan tetapi moral dan etika jauh lebih bermakna. Sekarang ini banyak orang pintar, namun bathinnya kosong akan hidayah dari Allah SWT , sehingga kepintarannya cenderung berbuah ketamakan dan keserakahan.
Dalam masa muda suatu kewajaran apabila rasa keingintahuannya tinggi. Setiap pemuda pasti mempunyai ambisi yang kuat untuk mewujudkan apa yang menjadi keinginannya. Terkadang menghalalkan berbagi cara untuk bisa mendaptkannya. Sebatas keinginannya tidak bertentangan dengan syariat agama tidak menjadi masalah, akan tetapi kalau sudah menyeleweng apalagi menyangkut masalah aqidah maka harus segera diluruskan. Dari sini setiap pemuda harus mempunyai filter yang kuat berupa pemahaman terhadap ilmu agama, pergaulannya dengan orang – orang shalih dan peningkatan pemahaman terhadap lingkungan yang dihadapi. Sekarang ini, tak sedikit pemuda Indonesia yang terjerumus kedalam pergaulan bebas, sehingga bisa dikatakan kualitas pemuda kita masa kini diambang kesurutan akan moral dan etika. Tantangan semacam ini, mendobrak dunia pesantren untuk membuka cakrawala yang luas guna meminimalisir masalah yang berkaitan dengan pemuda Indonesia.
Dalam dunia pesantren , kita dapat menemui sesuatu yang semula tidak kita dapatkan ditempat dimana kita berasal, di pesantren kita kita menemui makna keikhlasan, kejujuran, kemandirian dan jiwa sosial kemasyarakatan. Sikap itulah yang nantinya diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Tidak hanya ilmu yang kita dapatkan, keberkahan do’a kyai dan para ulama’ pesantren menjadi pendorong dalam thalabul ‘ilmi. Pesantren mengajarkan ihtiyar bathiniyah yang dalam bahasa pesantren istilahnya tirakat, diantaranya; puasa sunah, sholat malam dan juga amalan – amalan dzikir yang dijazahkan oleh kyai. Hal ini tidak bisa dipungkiri lagi, jika santri yang kekuatan tirakatnya tinggi sebagian besar menemui kesuksesan dalam hidupnya. Dalam lingkup kenegaraan, tak sedikit alumni pondok pesantren berkiprah dalam pengabdiannya terhadap Negara. Ada yang menjadi presiden, menteri, DPR, bupati dan masih banyak lagi dari kalangan santri yang berperan didalamnya. Tidak hanya dalam lingkup kenegaraan saja , diberbagai bidang santri juga banyak berperan. Ada yang menjadi penulis, sutradara film, tenaga teknik , dan lain – lain.
Nahdlatul Ulama’ banyak memberikan banyak sumbangsih terhadap negeri Indonesia. Keberadaan pesantren yang berada dilingkupnya tak dapat diragukan lagi. Organisasinya berdiri untuk semua golongan. Di setiap tingkatan terdapat lingkup, di antaranya; IPNU , IPPNU, Fatayat, GP Anshor, Muslimat dan masih banyak lagi lainnya yang menunjukkan bahwa NU tak sepi akan generasi dan kiprahnya bersifat global sesuai dengan lambangnya. Hal ini menjadi tekad NU dengan keidentikannya pesantren mendidik generasi yang mampu meneguhkan islam di Nusantara.
Pemuda adalah acuan baik buruknya Negara di masa yang akan datang, pemuda juga yang akan memberikan inovasi penting dalam pembangunan suatu bangsa yang benar – benar tangguh dalam mengikuti perkembangan zaman. Pemuda dikatakan sukses dikala ia mampu menciptakan sesuatu yang berharga untuk dimanfaatkan orang lain , bisa menjadi teladan bagi orang lain dan bisa menempatkan sesuatu sesuai dengan kapasitasnya. Sumbangan penting dari pemuda amat diperlukan demi kemajuan bangsa Indonesia, tidak hanya dari segi intelektualitasnya akan tetapi moral dan etika jauh lebih bermakna. Sekarang ini banyak orang pintar, namun bathinnya kosong akan hidayah dari Allah SWT , sehingga kepintarannya cenderung berbuah ketamakan dan keserakahan.
Dalam masa muda suatu kewajaran apabila rasa keingintahuannya tinggi. Setiap pemuda pasti mempunyai ambisi yang kuat untuk mewujudkan apa yang menjadi keinginannya. Terkadang menghalalkan berbagi cara untuk bisa mendaptkannya. Sebatas keinginannya tidak bertentangan dengan syariat agama tidak menjadi masalah, akan tetapi kalau sudah menyeleweng apalagi menyangkut masalah aqidah maka harus segera diluruskan. Dari sini setiap pemuda harus mempunyai filter yang kuat berupa pemahaman terhadap ilmu agama, pergaulannya dengan orang – orang shalih dan peningkatan pemahaman terhadap lingkungan yang dihadapi. Sekarang ini, tak sedikit pemuda Indonesia yang terjerumus kedalam pergaulan bebas, sehingga bisa dikatakan kualitas pemuda kita masa kini diambang kesurutan akan moral dan etika. Tantangan semacam ini, mendobrak dunia pesantren untuk membuka cakrawala yang luas guna meminimalisir masalah yang berkaitan dengan pemuda Indonesia.
Dalam dunia pesantren , kita dapat menemui sesuatu yang semula tidak kita dapatkan ditempat dimana kita berasal, di pesantren kita kita menemui makna keikhlasan, kejujuran, kemandirian dan jiwa sosial kemasyarakatan. Sikap itulah yang nantinya diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Tidak hanya ilmu yang kita dapatkan, keberkahan do’a kyai dan para ulama’ pesantren menjadi pendorong dalam thalabul ‘ilmi. Pesantren mengajarkan ihtiyar bathiniyah yang dalam bahasa pesantren istilahnya tirakat, diantaranya; puasa sunah, sholat malam dan juga amalan – amalan dzikir yang dijazahkan oleh kyai. Hal ini tidak bisa dipungkiri lagi, jika santri yang kekuatan tirakatnya tinggi sebagian besar menemui kesuksesan dalam hidupnya. Dalam lingkup kenegaraan, tak sedikit alumni pondok pesantren berkiprah dalam pengabdiannya terhadap Negara. Ada yang menjadi presiden, menteri, DPR, bupati dan masih banyak lagi dari kalangan santri yang berperan didalamnya. Tidak hanya dalam lingkup kenegaraan saja , diberbagai bidang santri juga banyak berperan. Ada yang menjadi penulis, sutradara film, tenaga teknik , dan lain – lain.
Nahdlatul Ulama’ banyak memberikan banyak sumbangsih terhadap negeri Indonesia. Keberadaan pesantren yang berada dilingkupnya tak dapat diragukan lagi. Organisasinya berdiri untuk semua golongan. Di setiap tingkatan terdapat lingkup, di antaranya; IPNU , IPPNU, Fatayat, GP Anshor, Muslimat dan masih banyak lagi lainnya yang menunjukkan bahwa NU tak sepi akan generasi dan kiprahnya bersifat global sesuai dengan lambangnya. Hal ini menjadi tekad NU dengan keidentikannya pesantren mendidik generasi yang mampu meneguhkan islam di Nusantara.

0 komentar:

Posting Komentar